Pembibitan Tanaman Kopi Secara Generatif (Benih)
Menurut Peraturan Menteri Pertanian Republik
Indonesia Nomor49/Permentan/OT.140/4/2014 tentang Pedoman Teknis Budidaya Kopi
yang Baik (Good Agriculture Practices/GAP on Coffee) mengenai pembibitan tanaman kopi secara generatif (benih), antara lain:
1
|
Benih
diperoleh dari produsen yang sudah mendapat SK Menteri Pertanian sebagai
produsen.
|
2
|
Benih yang
sudah diterima harus segera dikecambahkan.
|
3
|
Kebutuhan
benih untuk 1 ha (ditambah 20% seleksi dan sulaman):
Jarak tanam:
2,0 m x 2,0 m
= 4.375 benih
2,0 m x 2,5 m
= 3.500 benih
2,5 m x 2,5 m
= 3.000 benih
|
4
|
Kebutuhan
benih untuk 1 ha yaitu:
|
Kopi
Arabika agak katai (AS 1 dan Sigarar Utang)
Jarak
tanam 2,0 m x 2,0 m = 2.500 benih
3,0 m x 1,5 m
= 2.200 benih
|
|
Kopi
Arabika tipe jagur (AB 3, USDA 762, S 795, Gayo 1, dan Gayo 2)
Jarak tanam
2,5 m x 2,5 m = 1.600 benih
|
|
5
|
Pembuatan
bedengan pesemaian
|
a. Lokasi mudah
diawasi, dekat pembenihan dan areal penanaman.
b. Tempat datar,
berdrainase baik dan dekat sumber air. Tanah bebas dari nematoda parasit dan
cendawan akar kopi.
c. Dibuat arah
Utara-Selatan, lebar bedeng 80-120 cm, panjang disesuaikan menurut kebutuhan.
d. Tanah
dicangkul kemudian dibersihkan dari sisa-sisa akar dan rumput.
e. Bedengan
ditinggikan + 20 cm menggunakan tanah subur dan gembur, di atasnya ditambah
lapisan pasir halus setebal 5 cm. Pinggirnya diberi penahan dari bambu atau
bata merah agar tanah tidak longsor.
f. Untuk mencegah
nematoda parasit, dilakukan fumigasi dengan Vapam 100 ml/10 lt air untuk
setiap m2 bedengan. Bedengan ditutup plastik selama 7 hari,
kemudian benih boleh disemaikan.
g. Bedengan
diberi atap/naungan berupa alang-alang, daun tebu, kelapa, dll, tinggi
sebelah Barat 120 cm, sebelah Timur 180 cm.
|
|
|
|
6
|
Penyemaian
biji
|
a. Sebelum biji
disemai, bedengan disiram air sampai jenuh.
b. Penyemaian
benih dilakukan dengan membenamkan biji sedalam + 0,5 cm; permukaan benih
yang rata menghadap ke bawah. Jarak tanam benih 3 cm x 5 cm.
c. Setelah benih
tertata di atas bedengan, di atasnya ditaburi potongan jerami atau
alang-alang kering, agar terlindung dari sengatan matahari maupun curahan air
siraman
|
|
7
|
Pemeliharaan
di pesemaian
|
a. Setiap hari
(kecuali ada hujan) bedengan disiram air dengan menggunakan gembor dan dijaga
jangan sampai ada genangan air, rumput yang tumbuh dibersihkan.
b. Sebaiknya
dipakai air penyiram yang bersih, tidak tercemar pestisida.
c. Sesudah
sepasang daun membuka (stadium kepelan), benih segera dipindah ke media
kantong plastik (polibeg) atau bedengan pembenihan.
|
|
8
|
Pembuatan
bedengan pembenihan
|
a. Bedengan dekat
lokasi penanaman.
b. Cara membuat
seperti pada bedengan pesemaian.
c. Media tumbuh
berupa campuran tanah atas, pasir, pupuk kandang dengan perbandingan 3:2:1.
d. Untuk tanah
atas yang gembur, cukup tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1.
e. Dapat dipakai
tanah hutan lapisan atas (0-20 cm) tanpa campuran pasir dan pupuk kandang.
f. Bedengan dapat
menggunakan naungan alami lamtoro atau pohon lain yang dapat meneruskan
cahaya diffus.
g. Benih ditanam
dengan jarak 20 cm x 25 cm.
|
|
9
|
Penanaman
dalam polibeg
|
a. Ukuran kantong
plastik 15 cm x 25 cm, tebal 0.08 mm, diberi lubang 15 buah. Ukuran kantong
ini cukup untuk varietas Kartika. Untuk varietas lain ukuran kantong perlu
disesuaikan.
b. Kantong
plastik di isi media dan disiram hingga basah, kemudian diatur/ditata di
bedengan dengan jarak antar kantong + 7 cm, sehingga dengan lebar bedengan
120 cm dapat diletakkan enam baris kantong plastik.
c. Pilih benih
yang tumbuhnya normal dan sehat, akarnya dipotong 5-7,5 cm dari pangkal.
d. Benih ditanam
dalam polibeg dengan melubangi media (ditugal) sedalam + 10 cm; tanah
dipadatkan agar akar tidak menggantung (tanah berongga). Diusahakan agar akar
tidak terlipat/bengkok.
|
|
10
|
Pemeliharaan
benih
|
a.
Intensitas cahaya di pembenihan + 25%. Secara
bertahap intensitas cahaya dinaikkan dengan membuka naungan sedikit demi
sedikit.
b.
Penyiraman disesuaikan dengan kondisi kelembaban
lingkungan.
c.
Media digemburkan setiap dua bulan sekali.
d.
Pemupukan sesuai umur benih, pupuk dibenamkan atau
dilarutkan dalam air. Dosisnya: umur 1-3 bulan = 1 g Urea + 2 g TSP + 2 g KCl,
umur 3-8 bulan = 2 g Urea. Urea diberikan 2 minggu sekali, apabila berupa
larutan diberikan dengan konsentrasi 0.2% sebanyak 50-100 ml/benih/2-minggu.
e.
Pengendalian hama penyakit dan gulma dilakukan
secara manual atau kimiawi. Hama yang sering menyerang Benih kopi yaitu ulat
kilan, belalang dan bekicot. Penyakit yang sering dijumpai yaitu penyakit
rebah batang (Rizoctonia solani).
f.
Benih siap tanam umur 10-12 bulan dari penyemaian.
|
Comments
Post a Comment