Inilah Wisata Kebun Kurma Terbesar di Indonesia
Picture by Hanny Bie Rizki |
Selama
ini Desa Sukorejo dikenal sebagai tempat destinasi wisata Taman Safari
Indonesia Prigen atau Taman Safari Indonesia II. Kini desa yang terletak di
Kabupaten Pasuruan ini semakin dikenal berkat adanya hamparan pepohonan kurma
yang belakangan santer diperbincangkan banyak orang.
Bagaimana tidak, tanaman yang
lazimnya tumbuh
di Timur Tengah dan Afrika Utara ini justru terbukti dapat tumbuh di Indonesia.
Terdengar agak aneh memang, namun
nyatanya justru banyak wisatawan yang datang ke tempat ini. Keunikan ini pun menjadi
daya tarik tersendiri bagi beberapa kalangan.
Untuk mencapai “Duta Wisata Kebun
Kurma” yang berlokasi di Desa Sukerejo ini, dari Jakarta bisa ditempuh dengan
menggunakan pesawat menuju Bandar Udara Juanda, Surabaya, dilanjutkan dengan naik
bus atau menggunakan jasa sewa kendaraan menuju terminal Purabaya lalu jika
naik bus maka pilih yang menuju arah Probolinggo.
Jika naik kereta api, berhenti di
stasiun Malang lalu lanjutkan dengan naik bus ke arah Probolinggo. Sementara jika
memilih naik bus dari Jakarta, pilih yang ke arah Probolinggo lalu turun di Pasuruan.
Setelah itu, perjalanan bisa dilanjutkan dengan menyewa jasa carter mobil atau
ojek menuju objek wisata ini. Hal ini dikarenakan dari jalan raya tidak ada
angkutan umum untuk mencapai lokasi yang berjarak kurang lebih 1 km.
Picture by Hanny Bie Rizki |
Selain menggunakan kendaraan pribadi
seperti mobil dan motor, nyatanya banyak juga wisatawan yang datang menggunakan
bus pariwisata. Dengan lahan parkir yang cukup luas, biaya parkir yang
dikenakan juga murah. Jam operasional kebun kurma ini dimulai pukul 08.00 dan
tutup pada pukul 17.00 saat weekend, namun
dibuka pukul 09.30 dan tutup pada
pukul 16.00 saat weekday.
Sejauh arah mata memandang,
keindahan hamparan pepohonan kurma ini memang sungguh menakjubkan. Meski di
Indonesia juga terdapat beberapa daerah yang menanam pohon kurma, namun sejauh
ini, kebun inilah yang merupakan kebun pohon kurma terbesar di Indonesia. Anda
dapat menyusuri kebun kurma dengan berjalan kaki mengelilingi areal kebun
seluas 3,7 hektar ini.
Meski baru diresmikan pada tanggal 1
Januari 2017 lalu, pohon-pohon kurma yang ada disini terbilang cukup besar.
Dikarenakan, memang sebagian pohon kurma ada yang dibeli khusus untuk yang
berumur kisaran 6-7 tahun, selain yang berumur kisaran 2 tahunan. Pembentukan
kebun ini ternyata terbilang cukup cepat, hanya dengan waktu kurang lebih 4
bulan, kebun ini sudah dibuka untuk umum.
Bibit yang ditanam disini asalnya
cukup beragam, ada yang berasal dari Thailand, Jakarta dan wilayah lokal
lainnya. Jenisnya pohon kurma yang ditanam di kebun ini terdiri dari pohon kurma medjool
(majdoul), pohon kurma barhi, pohon kurma lulu, pohon kurma sultana, dll. Jika anda ingin menanam sendiri pohon kurma tersebut di
rumah, pihak pengelola juga menjual bibit kurma dan bibit tanaman lainnya
disini.
Dengan membayar tiket masuk sebesar
Rp 5.000 diloket unik yang terbuat dari container, anda akan merasa cukup puas melihat hamparan pepohonan kurma yang begitu banyak.
Selain
itu juga bisa menikmati pemandangan pohon khas Timur Tengah lainnya seperti
Zaitun, Tin, Siwak, Delima Merah dan Delima Hitam. Kemudian juga terdapat berbagai jenis hewan seperti ayam,
kambing, beberapa jenis burung dan satwa lainnya yang memang dijadikan pelengkap
didalam kebun ini.
Picture by Hanny Bie Rizki |
Picture by Hanny Bie Rizki |
Saat menyusuri kebun, anda juga akan
melihat bangunan yang cukup mengejutkan, terdapat sebuah bangunan berwarna
hitam yang dipadu dengan garis berwarna keemasan yang berdiri kokoh di tengah kebun
kurma tersebut. Ya, bangunan setinggi kurang lebih 3 meter itu adalah sebuah miniatur
Ka’bah. Ternyata objek wisata ini juga mengusung konsep religi. Nuansa religi ini
memang begitu terasa dari awal mula setibanya anda disina. Sebelum memasuki
pintu gerbang wisata, memang sudah terdengar alunan suara indah religi yang memang sengaja diputar pihak pengelola agar
nuansanya islaminya lebih terasa.
Ternyata ide ini juga berlanjut
dengan adanya rencana perluasan areal sebesar 2 hektar. Tanaman buah-buahan
lainnya juga rencananya akan ditanaman diareal perluasan ini. Kemudian juga
nantinya akan dibangun untuk keperluan kegiatan seperti manasik haji. Rencananya
juga akan dibangun miniatur
untuk pelaksanaan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah, juga kelengkapan manasik
haji lainnya. Sang pemilik ternyata mempunyai keiinginan agar tempatnya ini juga
bisa sekaligus dijadikan untuk kegiatan belajar manasik haji. Sungguh tujuan
yang sangat mulia.
Satu yang tak kalah menarik, ada
sebuah pesawat berwana hijau yang ternyata merupakan pusat perbelanjaan
oleh-oleh. Dengan terlebih dulu menaiki beberapa anak tangga, kemudian masuk
melewati pintu kabin, anda akan melihat berbagai macam oleh-oleh yang jual seperti
kurma nabi, kurma biasa, madu kurma, pernak-pernik, kopi kurma dan juga hasil
olahan kurma lainnya yang tersusun rapi disana. Barang-barang yang dijual
disini harganya bisa dibilang cukup terjangkau.
Picture by Hanny Bie Rizki |
Disini juga tersedia arena permainan
anak bagi anda yang berkunjung bersama keluarga. Kemudian juga anda dapat berkeliling
menggunakan andong atau kereta kuda. Tarif yang dikenakan tidak terlalu mahal,
hanya Rp 35.000 saat weekday dan
sebesar Rp 50.000 saat weekend. Ingin
yang lebih modern? Tenang saja, anda bisa berkendara ria menggunakan ATV yang
tersedia dengan harga persepuluh menitnya yakni hanya sebesar Rp 25.000. Oia,
jangan khawatir, disini juga tersedia fasilitas lain seperti mushola dan toilet
yang juga berbentuk seperti container dan terletak tak jauh dari pendopo.
Picture by Hanny Bie Rizki |
Picture by Hanny Bie Rizki |
Pohon Kurma
Keramat
Satu pohon kurma yang menjadi pusat
perhatian para pengunjung wisatawan yakni “Pohon Kurma Keramat”. Pohon ini
ditutupi dengan paranet yang beratapkan solartuff. Banyak
pengunjung yang heran dengan pohon keramat tersebut. Namun jangan khawatir, dijelasakan
sang pemilik bahwa “keramat” hanya plesetan dari bahasa jawa “rumat” yang artinya
rawat. Sang pemilik kebun mengungkapkan bahwa penggunaan “keramat” ternyata
dimaksudkan untuk menarik wisatawan.
Picture by Hanny Bie Rizki |
Pohon
keramat ini merupakan suatu uji coba yang dilaksanakan untuk menyesuaikan suhu di
Timur Tengah. Selain pohon kurma keramat, pohon kurma yang
ditanam di kebun ini diakui tidak diberi perlakuan khusus. Perawatan dan
penanaman dilakukan seperti khalayak budidaya kurma biasanya. Berbekal dari
pengalaman Pak Masrum (50 tahun) yang sudah terlebih dahulu terjun di
perkebunan kurma di Arab Saudi selama kurang lebih 10 tahun, ia dan Pak Abdul (62 tahun)
yang merupakan pensiunan Dinas Pertanian Kabupaten Pasuruan dipercaya untuk
membantu merawat pohon-pohon yang ada di objek wisata ini.
Picture by Hanny Bie Rizki |
Picture by Hanny Bie Rizki |
Picture by Hanny Bie Rizki |
Picture by Hanny Bie Rizki |
Picture by Hanny Bie Rizki |
Agen Slot Terbaik
ReplyDeletePanduan Slot
LK21